F-15T Strike-Eagle, Pesawat Tempur Baru Singapura
Pada 5 September 2005 Kementrian Pertahanan Republik Singapura pernah mengumumkan keputusan memilih Boeing F-15T (sebelumnya 'Eagle' dibuat McDonnell Douglas) dari AS sebagai pemenang kontrak, diantara 2 rivalnya yaitu Rafale dari Dassault Aviation, Perancis dan Typhoon dari konsorsium Eurofighter.
Pertama : nilai tukar dolar yang turun saat itu dibanding Euro. Kedua : Harga yang ditawarkan rivalnya dari Eropa (Eurofighter) jauh lebih mahal. Ketiga :Mereka (Singapura) tidak ingin membayar terlalu mahal untuk unit 'fighter' yang masa pakainya bisa sampai 15 tahun kedepan. keempat :F-15T diyakini sebanding kemampuannya dengan pesawat tempur tetangganya (Malaysia dengan Su-30MKM dan Indonesia dengan Su-30MKI).
Singapura sudah sejak tahun 1998 mencari pesawat tempur baru untuk pengganti Fighter Bomber A-4 Super Skyhawk yang sudah mengabdi di Angkatan Udara Singapura (RSAF) selama 31 tahun. Pada awalnya diperoleh enam tawaran yaitu; F-15, F-16E/F, F/A-18E/F, Rafale, Typhoon dan Su-30.
Tabloid Defense News dari Amerika Serikat (Agustus 2005) telah memprediksi kemenangan F-15T ini. Menurut surat Kabar The Straits Times edisi 6 September 2005, diperkirakan Kementrian Pertahanan Singapura akan membeli sekitar delapan sampai 12 unit F-15T Strike Eagle.
Perjanjian pembelian - meliputi pesawat termasuk persenjataan seperti missiles dan precission-guided bombs - diperkirakan senilai 1 milyar Dollar AS atau sekitar 1,6 milyar Dollar Singapura.
Tidak jelas nantinya F-15T ini akan ditempatkan di mana, karena Singapura sendiri merupakan salah satu negara yang mempunyai Airforce-base di negara lain di luar Singapura.
Kedepan akan diulas karakteristik F-15T Strike-Eagle
Comments