Info Teraktual Seputar Teknologi dan Perkembangan Militer Nasional
Thursday, March 24, 2011
SASTIND China dan Kemhan Tandatangani MoU Kerjasama Industri Pertahanan
JAKARTA - Kementerian Pertahanan RI dan State Administration for Science, Techonology and Industry for National Defence (SASTIND) sepakat meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan kedua negara. Hal tersebut dituangkan dalam naskah perjanjian (MoU) yang ditandatangani oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Kepala SASTIND, Chen Qiufa, pada Selasa (22/3) di Jakarta.
Kepada pers Sjafrie menjelaskan, SASTIND sepakat melakukan transfer teknologi dan produksi bersama peralatan militer dengan pabrik persenjataan yang ada di China. Ini merupakan salah satu butir dari nota kesepahaman tersebut. “SASTIND merupakan regulator peralatan-peralatan militer yang mau diekspor keluar. Dia yang mengatakan ya atau tidaknya peralatan boleh diekspor keluar negeri. Dia yang membawahi pabrik-pabrik yang memproduksi peralatan militer,”paparnya.
Menyinggung mengenai kerja sama pembuatan rudal dengan China, Sjafrie mengatakan Kemhan akan melakukan secara bertahap melalui transfer teknologi dan produksi bersama sampai nantinya Indonesia bisa mencapai kemandirian.
Wakil Menteri Pertahanan juga mengatakan, pembelian alutsista dari China, termasuk rudal anti kapal, akan diikuti dengan tahapan transfer teknologi serta proses produksi bersama. Peluru kendali ini dipakai untuk perlengkapan persenjataan kapal perang TNI Angkatan Laut. “Di samping kita beli, kita juga harus mengantisipasi dengan joint production,” tegasnya.
Sedangkan untuk teknis pelaksanaan kerja sama, menurut Sjafrie, akan dibahas oleh pejabat setingkat direktur jenderal, baik untuk pembelian serta proses transfer teknologi serta produksi bersama. “Untuk pembelian, nantinya akan diurus oleh Badan Sarana Pertahanan dan transfer teknologinya oleh Dirjen Potensi Pertahanan,”jelasnya.
Selain menandatangani naskah perjanjinan di bidang industri pertahanan, kedua pihak juga melakukan dialog atau kosultansi untuk mempercepat hubungan antar kedua negara khususnya pertahanan secara luas demi mencipatakan rasa saling percaya dan stabilitas kawasan yang lebih baik.
Sumber : DMC
No comments:
Post a Comment