SITUBONDO – Setelah melewati pengujian (uji fungsi) melalui operasi amfibi, uji penembakan dengan berbagai jarak jangkauan serta bermacam jenis amonisi yang dimiliki yang berlangsung di Pusat Latihan Tempur, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur.
Disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Duta Besar Indonesia di Rusia dan Duta Besar Rusia di Indonesia, sebanyak 17 unit tank modern amfibi tipe BMP-3F buatan Rusia yang dibeli Pemerintah Indonesia resmi dimiliki dan melengkapi alut sista Korps Marinir TNI AL.
Uji fungsi ini diintegrasikan dengan Latihan Kesenjataan Terpadu Korps Marinir Wilayah Timur yang tengah berlangsung di tempat yang sama dengan melibatkan 2 kapal perang jenis LST yakni KRI Teluk Banten-516 dan KRI Teluk Penyu-513, 8 tank amfibi PT 76, BTR 50 dan Kapa (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri).
Uji fungsi ke-17 unit tank pasukan pendarat amfibi ini untuk memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan serta sistem persenjataan tank tersebut beroperasi dengan baik dan sempurna. Usai uji fungsi dilanjutkan dengan serah terima secara resmi BMP-3F dari Rosoboronexport, Rusia kepada Kementerian Pertahanan RI dan TNI serta Korps Marinir TNI AL sebagai pengguna.
Dengan bertambahnya Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Korps Marinir, termasuk kendaraan tempur akan semakin meningkatkan efek daya tempur dan daya tangkal TNI secara keseluruhan.
Hasil Memuaskan
Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur lapis baja yang sangat sempurna baik dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini. Pada uji coba di berbagai medan dan cuaca, tank jenis ini memperlihatkan hasil yang memuaskan. Berbagai amonisi yang digunakan mulai 100 mm, 30 mm, 7,62 mm serta 81 mm granat asap menunjukan akurasi yang sangat tepat dan nyaris sempurna. Jangkauan tembakan sejauh 4000 meter di mana sepuluh sasaran ditempatkan di area Puslatpur berhasil dihancurkan dengan tepat.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang mengenakan kostum doreng khas Korps Marinir ikut mencoba masuk ke dalam kabin tank dan melakukan penembakan berbagai jenis amonisi, juga berhasil menghancurkan sasaran tembak secara akurat dalam jangkauan 4000 meter. ”Saya puas uji fungsi ini berhasil, semoga tank ini menjadi kebanggaan Korps Marinir,” ujarnya.
Kubah tempur tank BMP-3F
Tank amfibi BMP-3F telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk kemampuan manuver di laut dengan penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manuver di laut ruang pasukan tetap normal), perbaikan tameng di kubah untuk menahan ombak dan gelombang air laut agar tank tetap stabil menuju serbuan pantai. Dengan adanya beberapa penyempurnaan, BMP-3F menjadi kendaraan tempur segala medan serta diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih tangguh.
BMP-3F mengamplikasikan persenjataan baru (artileri, roket dan meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata baik saat manuver/bergerak karena menggunakan pengontrol penembakan otomatis yang berteknologi mutakhir (pola stabilizer sistem teknologi baru). Konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm.
Penggabungan ini memungkinkan prajurit awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara.
BMP-3F berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas 10 prajurit yang terdiri dari 3 awak tank dan 7 awak senjata, kecepatan di medan berlumpur 45 km, 70 km di jalan raya, 10 km di air dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km.
Sedangkan kemampuan jelajah 600 km, di lumpur 12 km dan daya jelajah di air 7 jam. Tank BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain mudah perawatannya dan efisien pemelihanaannya.
Akan Ditambahan Hingga 95 unit
Menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro, Tank BMP-3F adalah tank amfibi yang teknologinya paling modern yang dimiliki TNI dan merupakan generasi terakhir yang diproduksi oleh Rusia. Penyerahan ke-17 unit Tank BMP-3F ini merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang Pembangunan Postur TNI untuk memenuhi Kekuatan Pokok TNI.
”Untuk meningkatkan kemampuan kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL, kita masih membutuhkan 95 tank sejenis BMP, yakni 81 unit tipe BMP-3F, 10 unit tipe BMP-3K (komando), dan 4 unit tipe BREM-L (recovery). Kebutuhan tersebut akan kita penuhi secara bertahap di waktu-waktu mendatang,” tegasnya. Rencana jangka panjang secara bertahap Marinir TNI AL bakal menambah jenis tank ini hingga 3 kompi (sekitar 300 unit).
Ditambahkan Menhan Purnomo Yusgiantoro ke-17 Tank BMP-3F ini adalah hasil pengadaan melalui State Credit yakni bentuk dana pinjaman (credit fasility) yang dijamin Pemerintah Rusia. Penggunaan fasilitas pinjaman melalui State Credit didasarkan oleh status Rusia yang bukan anggota OECD countries sehingga tidak dapat memberikan pinjaman dalam bentuk Export Credit seperti yang gunakan pada pengadaan alutsista yang lain.
Sumber : POSKOTA.CO.ID
No comments:
Post a Comment