JAKARTA - Menjelang peleburan Detasemen Khusus Antiteror 88 pada Oktober 2010 nanti, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta tiap polda menitikberatkan perhatian ke masalah terorisme. Dia menegaskan aksi terorisme merupakan musuh masyarakat.
"Teror tetap jadi atensi di tiap daerah karena teror itu masih menjadi musuh bersama," ujarnya di ruang rapat utama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/8).
Ketidakadaan Densus 88 nanti, lanjutnya, membuat reserse di setiap daerah menjadi ujung tombak pemberantasan aksi terorisme.
"Teror tidak akan pernah berhenti. Teror akan menjadi musuh bersama, musuh masyarakat. Dengan restrukturisasi, tidak ada lagi Densus 88 di daerah. Semua terpusat di Mabes Polri. Seluruh reserse menjadi ujung tombak menggantikan posisi Densus," kata dia.
Sebelumnya, Kapolri mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Densus 88 di wilayah akan ditiadakan. Kapolri mengatakan ini merupakan salah satu upaya menghemat anggaran.
Densus 88 yang berada di wilayah dilebur menjadi Crisis Response Team (CRT) di bawah Satuan Brimob Daerah. Namun, operasionalisasi tetap di bawah panduan Densus 88 Mabes Polri.
Sumber : MEDIAINDONESIA.COM
No comments:
Post a Comment