Saturday, November 17, 2007

Helikopter Superpuma TNI AU Jatuh



Kecelakaan helikopter Superpuma bernomor register H 3212 itu terjadi saat melakukan uji coba terbang untuk mengecek sistem kontrol elektronik pemasok bahan bakar ke mesin.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Jayapura Kolonel (Pnb) Dedy Permadi di Sentani menjelaskan, helikopter buatan Perancis yang telah beroperasi 20 tahun lebih itu jatuh saat hoover (mengambang di udara). "Tiba-tiba autopilot helikopter menyala. Akibatnya, kontrol kemudi heli tidak berfungsi sehingga heli miring ke kiri. Setelah miring, jatuh," kata Dedy. (ONI/BOY/ROW)

Sistem Hidrolik Rusak

Helikopter Super Puma SA 332 mendarat keras di Pangkalan Udara TNI AU Sentani, Papua. Sistem hidrolik helikopter itu rusak.

"Bukan jatuh, itu hard landing dari ketinggian 10 kaki atau 3 meter," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Daryatmo kepada detikcom, Jumat (16/11/2007).

Saat itu, lanjut Daryatmo, helikopter itu akan take off sekitar pukul 12.00 WIT. Seperti lazimnya heli yang akan take off, heli itu mengambil posisi diam di udara. Namun, menyadari sistem hidroliknya rusak, heli itu tak jadi take off.

"Sistem hidrolik itu seperti power steering kalau di mobil. Kalau rusak maka nyetirnya akan berat. Karena itu mendarat hard landing," ujar dia.

Heli yang baru didatangkan 3 tahun yang lalu itu, lanjutnya, masih mengalami pemeriksaan karena mengalami kerusakan ringan. 4 Orang awak heli yang antara lain Mayor Penerbang Yuniar dan Kapten Sony tidak mengalami luka serius.

Sumber : Kompas, detikcom

No comments:

Post a Comment