Tuesday, November 13, 2007

Anggaran Minim, TNI Tidak Perbanyak Personel

Padang, Kompas - Anggaran pertahanan Indonesia yang masih minim membuat Departemen Pertahanan mengeluarkan kebijakan untuk tidak menambah jumlah personel tentara, melainkan meningkatkan kualitas personel dan menambah peralatan.

Hal itu terungkap dalam seminar "Doktrin Pertahanan Negara dan Produk-produk Strategis", Senin (12/11) di Markas Komando Resor Militer 032 Padang, Sumatera Barat. Direktur Kebijakan dan Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan Brigadir Jenderal Budiman mengatakan, kebijakan pertahanan yang ditetapkan Departemen Pertahanan tidak menambah jumlah personel.

"Anggaran yang tersedia tidak cukup untuk memperbesar TNI. Anggaran itu dipakai untuk membuat sejumlah spesialisasi tentara yang ada dan melengkapi peralatan yang ada," kata Budiman.

Kepala Subdit Kebijakan Pelaksana Departemen Pertahanan Kolonel Cpl Yan Pieter menambahkan, anggaran pertahanan yang dialokasikan sekitar 0,9 persen saja dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar 3,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Sebagai perbandingan, Malaysia mengalokasikan 3,08 miliar dollar AS atau 2,2 persen dari total PDB yang mencapai 143 miliar dollar AS.

Dengan anggaran pertahanan yang minim, Pieter menambahkan, Departemen Pertahanan membuat pertahanan berlapis yang menempatkan kekuatan militer pada lapis terakhir setelah dilakukan upaya perundingan.

Budiman menambahkan, untuk menambah jumlah personel tentara, Departemen Pertahanan menggodok sebuah program pelatihan bagi masyarakat sipil untuk dijadikan komponen cadangan. "Komponen cadangan ini dididik selama lima tahun dengan waktu sekitar dua hari dalam satu minggu, ditambah saat bulan libur," kata Budiman. (ART)

Sumber : KOMPAS

No comments:

Post a Comment