Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Herman Prayitno menegaskan, pihaknya akan lebih memfokuskan peningkatan kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mengantisipasi berbagai bentuk ancaman terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami belum akan melakukan pengembangan organisasi, selain melengkapi dan meningkatkan kesiapan alutsista, termasuk di pangkalan-pangkalan udara yang berbatasan langsung atau berdekatan dengan wilayah negara lain," katanya menjawab ANTARA usai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pomau di Jakarta, Selasa.
Herman Prayitno mengatakan, untuk menjaga wilayah RI di daerah perbatasan , maka pihaknya tetap berkoordinasi dengan TNI Angkatan Darat (AD) sebagai personel yang menangani wilayah daratan dan TNI Angkatan Laut (AL) yang bertugas mengamankan wilayah laut.
Sedangkan TNI AU, lanjut dia, membantu melakukan pemantauan dan pengintaian dari udara untuk dikoordinasikan dengan TNI AD dan TNI AL.
Tentang kemungkinan meningkatkan status sejumlah pangkalan udara yang berbatasan atau dekat dengan wilayah negara lain, Herman mengatakan, belum akan dilakukan mengingat dukungan anggaran yang lebih difokuskan untuk meningkatkan dan melengkapi kesiapan alutsista yang ada.
"Kami hanya akan membangun satu pangkalan udara tipe C di Tarakan(Kaltim, red) , untuk menambah kekuatan di wilayah timur Indonesia. Selain itu, untuk mendukung pengamanan di wilayah perbatasan dikerahkan satuan-satuan tempur dari pangkalan-pangkalan udara ," ujar Kasau.
Dalam pemantapan organisasi, TNI AU antara lain akan melakukan pembentukan Skadron Paskhas 468 di Pangkalan Udara Biak, Skadron Paskhas 467 di Jakarta, peningkatan status Detasemen Bravo Paskhas setingkat satker, pembentukan satuan radar 244 Merauke dan Lanud Tarakan di Kalimantan Timur.
Selain itu, dalam pengadaan dan pemeliharaan alutsista TNI AU memprioritaskan tiga pesawat intai maritim, enam pesawat tempur Sukhoi termasuk persenjataannya, pengadaan suku cadang dan repair beberapa jenis pesawat, pengadaan helikopter NAS-332 Super Puma, dan pengadaan pesawat KT-1B, radar, pengadaan Penangkis Serangan Udara (PSU), pekuru kendali dan amunisi.(*)
No comments:
Post a Comment