Tuesday, September 18, 2007

Astronaut Malaysia Mulai Pelatihan di Russia

PENGALAMAN PERTAMA, Sheikh Muszaphar Shukor (dua dari kiri), berpose di Planetarium Nasional Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.

Sheikh Muszaphar Shukor, 34, akan menjadi muslim pertama yang merasakan berpuasa di luar angkasa. Dia menumpang pesawat ulang alik Soyuz pada 10 Oktober mendatang.

SHUKOR, yang berprofesi sebagai seorang dokter, saat ini tengah menjalani pelatihan khusus di fasilitas antariksa Rusia. Dia berlatih bersama seorang rekannya dari Malaysia yang bertindak sebagai astronot cadangan. Memang sudah pernah ada beberapa muslim lain yang pernah menjelajahi luar angkasa sebelum Shukor.

Namun, tidak ada satu pun di antara mereka yang ketika berada di luar angkasa bertepatan dengan bulan Ramadan. Pada 10 Oktober mendatang atau bertepatan dengan 27 Ramadan 1428 H, Shukor akan memulai petualangan berpuasa sekaligus menjelajahi luar angkasa selama 11 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Anan C Mohd dari Departemen Perkembangan Islam Malaysia mengatakan, astronot kebanggaan negeri jiran ini dapat memilih berpuasa di luar angkasa atau tidak berpuasa, tapi menggantinya di bulan lain setelah mendarat ke bumi.

”Akan sangat bagus jika astronot kita memilih untuk berpuasa. Kita bisa mencari tahu bagaimana pengalamannya selama berpuasa di luar angkasa. Saya yakin dia akan sangat senang sekaligus merasakan pengalaman yang mendebarkan,” tandasnya kepada harian Star. Anan menambahkan, perhitungan waktu sahur serta berbuka ketika berada di luar angkasa akan disesuaikan dengan ukuran waktu Baikonur, yaitu lokasi di mana Shokur akan diberangkatkan ke ISS.

Banyak kalangan muslim Malaysia yang sudah mengembangkan wacana mengenai hubungan Islam dengan misi luar angkasa.Tahun lalu, mereka mengadakan konferensi yang mempertemukan para ulama dengan para ilmuwan. Mereka membahas cara salat ketika berada di luar angkasa, sementara kiblat Mekkah berada di bumi. Selain itu, dibahas pula cara melangsungkan gerakan-gerakan salat di kondisi gravitasi nol atau dalam kondisi mengambang.

Anan mengungkapkan, Komite Fatwa Nasional telah memberi beberapa kemudahan bagi Shukor dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim di luar angkasa nantinya. ”Mengingat kesulitan melakukan ritual ibadah di luar angkasa, astronot Malaysia dapat beribadah dengan cara lain seperti menghayatinya di dalam hati, selama niatnya benar-benar tulus,”kata Anan.

Shokur merupakan astronot Malaysia yang terpilih dari ribuan kandidat yang terdaftar dalam kontes. Rusia bersedia mengirim seorang astronot Malaysia sebagai bagian dari imbal balik pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi 30- MKM seharga USD1 miliar. (AFP/tri subhki r)

No comments: