Ultimatum Balik Singapura
Jika Tak Bisa Dirundingkan Ulang, Batalkan Saja DCA
Jakarta, Kompas - Pernyataan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo di depan Parlemen Singapura, Senin, dinilai bernada ultimatum terhadap Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak berani melakukan hal serupa.
Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandy, hari Selasa (17/7), seusai menerima sejumlah anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu yang menyampaikan penolakan daerah mereka terhadap rencana kerja sama pertahanan tersebut.
"Presiden harus berani mengajak mereka (Singapura) duduk berunding kembali membahas DCA. Kalau tidak, ya DCA dibatalkan saja. Jangan takut mengatakan DCA ditentang rakyat dan parlemen Indonesia. Hal seperti itu harus berani dilakukan (Presiden) untuk menunjukkan wibawa kita," ujar Yuddy.
Seperti diberitakan, Singapura menyatakan akan mencoba bersabar dan akomodatif atas keinginan Indonesia untuk mengubah perjanjian kerja sama pertahanan (DCA). Namun, Indonesia diminta tidak melakukan perubahan substansial, atau perjanjian ekstradisi batal sekalian (Kompas, 17/7).
Menurut Yuddy, beberapa pasal dalam DCA harus dirombak, diperbaiki, atau ditambahi, sehingga akan lebih bermanfaat. Dia mencontohkan Pasal 3 soal kerja sama latihan, hanya satu dari tujuh poin saja bentuk kerja sama yang terkait langsung dengan kepentingan Indonesia.
Berita selengkapnya
No comments:
Post a Comment