Disaat tidak ada 'front line' atau 'friendly area' yang aman, saat bahaya mengintai di mana-mana dan musuh dapat menyergap setiap waktu. Sniper, penembak gelap, bom IED (Improvised Explosive Devices) yang mampu menyebar-luaskan fragment mematikan, serangan 'hit-and-run' dari kendaraan atau serangan mortar dari jarak jauh yang tidak jelas sumbernya, inilah perang asimetris modern.
IED terbukti menjadi pembunuh efektif patroli kendaraan lapis baja, apalagi hanya sekedar melindungi 'foot patrols' (patroli infanteri). Banyak sekali ancaman-ancaman yang memerlukan pendekatan dan pembelajaran secara holistik terhadap semuanya, terutama kepada perlindungan personil yang menjadi persoalan disini.
Pelindung personil menjadi prioritas utama buat Pentagon, dalam hal ini 'body armor suites', helm dan pelindung mata (Polycarbonate Tactical Goggle) dari resiko pecahan proyektil, seperti pecahan mortir dan senjata api yang dapat membuat luka pada tubuh yang fatal.
Penggunaan body-armour sendiri menimbulkan permasalah tersendiri, dimana kondisi lingkungan ekstrim (panas-dingin) harus bisa diantisipasi efeknya, dalam hal ini penggunaan bahan dan inovasi pakaian harus bisa mengurangi efek panas berlebihan.
Bersambung
No comments:
Post a Comment