Info Teraktual Seputar Teknologi dan Perkembangan Militer Nasional
Tuesday, July 10, 2007
Nelayan Khawatirkan Latihan Perang
Batam, Kompas - Nelayan di Pelabuhan Punggur, Batam, mengaku khawatir jika kawasan yang biasanya mereka gunakan untuk mencari ikan digunakan sebagai kawasan latihan militer. Jika latihan itu digelar, mereka terpaksa menghentikan aktivitas atau terpaksa mencari wilayah tangkapan lain.
Padahal, itu bukan perkara mudah bagi mereka. "Jika berhenti melaut, artinya tidak ada hasil. Jika berpindah tempat, artinya harus tambah biaya operasi juga izin," tutur Ashar, nelayan Punggur, yang ditemui hari Sabtu (7/7) dini hari.
Selama ini ia dan kru kapal yang dipimpinnya melaut di kawasan perairan Jemaja hingga Midai. Kawasan itu saat ini dikenal sebagai kawasan Alpha II dan Bravo. Kawasan perairan itu merupakan bagian dari kawasan yang bakal disediakan Pemerintah Indonesia bagi Angkatan Laut dan Angkatan Udara Singapura berlatih.
Di area itu Angkatan Laut dan Angkatan Udara Singapura tidak hanya melatih manuver tempur mereka, tetapi juga dapat menembakkan peluru tajam. Namun, bagi Ashar, bukan hanya itu yang membuatnya khawatir. Jika latihan itu digelar dalam waktu yang cukup lama dan sering, hal itu pasti akan mengganggu roda ekonomi keluarganya.
Ia menyebutkan, untuk satu kali berlayar, ia rata-rata membutuhkan waktu tiga hingga empat minggu. Tak jarang ia pulang dengan tanpa hasil. Itu artinya, utang kepada tauke makin membengkak.
Sebagai warga, ia hanya berharap kawasan tangkap ikan itu tidak terlalu sering digunakan sebagai tempat latihan militer. "Waktu melaut pasti bakal berkurang, apalagi saat ini, pada musim ikan pun, sering tangkapan hanya sedikit. Kalau kebanyakan berlabuh, tentu kami tidak memperoleh hasil," tutur Ashar yang mengaku sering melihat jet tempur Singapura terbang di atas kapalnya ketika melaut di kawasan Laut China Selatan dan perairan Natuna.
Basir, nelayan asal Tanjung Pinang, yang ditemui hari Minggu siang, juga memiliki kekhawatiran serupa. Meski pihak berwenang seperti syahbandar dan polisi selalu memberitahukan kepada mereka jika ada sesuatu, terlalu sering tidak melaut tentu akan mengganggu penghasilan mereka.
Diusir
Ashar mengungkapkan, meskipun tidak sering bertemu dengan Angkatan Laut Singapura, dalam beberapa pengalamannya ia selalu harus mengalah kepada aparat militer negara tetangga itu. "Sebelum mendekat ke perbatasan, kapal mereka sudah datang dan memberikan peringatan untuk segera pergi. Padahal, kami masih ada di wilayah Indonesia," ungkap Ashar.
Dalam beberapa kesempatan, Kompas juga mengalami hal serupa. Kapal-kapal penjaga pantai Singapura segera mendekat begitu kapal-kapal milik Bea Cukai atau Polairud melaju sejajar dengan garis batas wilayah teritorial Indonesia-Singapura.
Kapal milik penjaga pantai Singapura itu mengiringi dan membayangi kapal milik Pemerintah Indonesia itu hingga mereka yakin kapal-kapal tersebut tidak melanggar batas wilayah mereka.
Kejadian serupa juga terjadi di wilayah udara. Seorang penerbang dari Angkatan Udara Indonesia menceritakan, ketika melintasi wilayah udara Batam, petugas pengatur lalu lintas udara di Singapura memperingatkannya untuk segera menjauh. Alasannya, lalu lintas penerbangan ke Changi sibuk.
Tentu kejadian itu terasa janggal karena pesawat milik Angkatan Udara Indonesia itu berada di wilayah udara Indonesia sendiri.
KSAD jamin
Kemarin, seusai membuka Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan Angkatan Darat 2007 di Padalarang, Bandung, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso menjamin latihan militer yang dilakukan dalam rangka perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Singapura tidak membahayakan masyarakat sekitarnya.
Menurut Djoko, pihaknya akan menampung segala aspirasi masyarakat yang terlontar dan selanjutnya akan memberikan penjelasan. Ia mengatakan, untuk Angkatan Darat, latihan yang akan digunakan ada di Baturaja, Sumatera Selatan, dengan lahan seluas 40.000 hektar. Daerah itu sudah diklasifikasi, mana yang akan digunakan untuk permukiman pasukan dan manuver pasukan. (JOS/(CHE/FER)
No comments:
Post a Comment