Pemimpin pemberontak Timor Leste Mayor Alfredo Reinaldo Alves, yang buron menolak tawaran perdamaian dari Presiden Jose Ramos Horta.
Mayor Alfredo mengatakan tawaran itu tidak serius karena pasukan internasional Australia masih melakukan pengejaran.
Penolakan itu dikeluarkan setelah setelah kemarin pasukan internasional Australia kembali dikerahkan untuk menangkapnya.
Pasukan Australia lengkap dengan helikopter dikerahkan untuk memeriksa warga kota Same yang menjadi basis Mayor Alfredo.
Mantan komandan polisi militer Timor Leste ini mengatakan tindakan tersebut menggambarkan ketidakseriusan Presiden Jose Ramos Horta memecahkan masalah itu.
"Saya tidak akan menyerahkan senjatanya berdasarkan perintah Presiden. Mereka memerintahkan saya untuk menyerahkan senjata sebelum dialog, karena mereka memiliki niat jahat terhadap saya," kata Mayor Alfredo.
Bulan lalu Presiden Jose Ramos Horta mengeluarkan perintah penghentian operasi penangkapan kelompok pemberontak pimpinan Alfredo.
Bersamaan dengan penolakan itu Mayor Alfredo menegaskan pihaknya hanya akan berunding jika pemerintah baru hasil pemilu bulan lalu terbentuk.
Hingga saat ini pemerintah Timor Leste yang baru belum terbentuk karena tidak ada partai yang mendapat suara mayoritas sehingga harus terbentuk koalisi di parlemen.
Mayor Alfredo adalah pemimpin sekitar 600 tentara Timor Leste yang memberontak. Akibat perseteruan ini terjadi kekerasan yang menewaskan 37 orang tahun lalu.
Sumber
No comments:
Post a Comment