Tuesday, March 27, 2012

Super Cobra Bakal Jaga Perbatasan RI-Malaysia

BALIKPAPAN - Perbatasan Indonesia-Malaysia akan dipagari dengan satu skuadron heli tempur Bell AH-1W Super Cobra, selain dijaga dengan tank-tank Leopard 2A6.

"Kami akan tempatkan di Berau dan Nunukan," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayjen TNI Subekti di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) Selasa (27/3).

Saat ini, ujarnya, Kodam VI Mulawarman sedang menyiapkan basis bagi skuadron heli tersebut. "Kami gunakan anggaran antara Rp17 miliar hingga Rp19 miliar untuk persiapan pangkalan skuadron heli tempur tersebut," lanjutnya.

Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, Amerika Serikat, dan pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya pada saat perang Vietnam. Persenjataannya senapan mesin gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire.

"Super Cobra ini adalah pilihan utama. Namun demikian, kami punya pilihan lain yang lebih bersahabat dengan keuangan, yaitu heli serbaguna Agusta Westland," kata Panglima yang pernah menjadi Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Mabes TNI tersebut.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

5 comments:

Lukman Nulhakiem said...

Mudah2an pemerintah bisa terus memperkuat TNI kita dengan peralatan2 yg terbaru, untuk mengamankan semua perbatasan dengan negara lain.

Anonymous said...

Malez bgt bacanya, admin tolong dong klau br tahap wacana jgn d tulis dlm blog.
Kesannya Qta negara yg kebanyakan wacana ketimbang realisasinya.

Msh ingetkan dgn program =
1. Korvet nasional
2. Anoa tarantula
3. Kapal induk helikopter PT. PAL
4. Dll
Itu semua mana realisasinya ?

Anonymous said...

Bro...yg nulis kan media, om admin cuma ngutip doank, jd yg slh media bkn om admin..

Anonymous said...

Wakaka lha itu kan emang spesialisasi kita,alutsista hanya diatas kertas,wacana..barangnya gak pernah ada hi hi

dsofandi said...

Bro,

Realisasi alutsista berhulu dari sebuah rencana yang pada akhirnya bisa diwujudkan atau tidak bergantung dari kebijakan dan prosedur pengadaan dari negara tsb.

Saya rasa tidak ada salahnya, meskipun itu hanya kutipan sebuah wacana yg di lontarkan seorang Pangdam.

Tentunya beliau lebh tau postur kekuatan yg di inginkan satuannya. Itulah wacana yg ingin disampaikannya.


Regards,
DSOFANDI