Monday, March 05, 2012

Jakarta International Defense Dialogue Kembali Digelar



JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam acara Jakarta International Defense Dialogue (JIDD 2012) yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center Balai Sidang Senayan, Jakarta, pada 21-23 Maret mendatang.

“Ada 45 negara yang akan ikut berdialog dalam pertemuan bertema 'Strengthening Security and Stability' ini,” kata Ketua Panitia sekaligus Rektor Universitas Pertahanan, Syarifudin Tippe di Jakarta, Senin (5/3).

Syarifudin menjelaskan, dalam acara JIDD 2012 ini strategi global, regional dan nasional akan dibicarakan dalam kaitannnya memberantas kekerasan berdalih kepercayaan dan pergolakan di kalangan masyarakat, terorisme serta penyebaran senjata.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan bakal memberikan sambutan, yang diawali sambutan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Dialog ini juga akan dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-Moon yang juga akan menjadi pembicara kunci JIDD 2012 yang mengambil tema “Operasi Militer Selain Perang: Kolaborasi dan Integrasi untuk Memperkuat Keamanan dan Stabilitas Global”

Pameran Industri Pertahanan

Selain dialog pertahanan, diacara JIDD 2012 kali ini juga akan dibarengi dengan pameran Asia Pasific Security and Defense Expo (APSDEX) 2012. Pameran APSDEX ini akan diikuti oleh berbagai industri pertahanan dari dalam negeri maupun industri global.

“Pameran ini juga dimaksudkan agar dapat menampilkan hasil-hasil inovasi terbaru kepada stakeholder pertahanan dan akademisi yang menghadiri JIDD,” ungkap Syarifudin Tippe.

Industri pertahanan dalam negeri, kata dia, dapat memperoleh lebih banyak dukungan dan menarik perusahaan lain untuk memfasilitasi alih teknologi, imbal dagang, offset dan pemanfaatan sumber daya dengan industri pertahanan negara lain.

“Dijadwalkan bakal ada 26 perusahaan yang akan mengikuti expo kali ini, 20 dari industri pertahanan dalam dan 6 dari luar negeri,”ujar Syarifuddin. Perusahaan asing yang mengikuti event ini diantaranya berasal dari Australia, Denmark, dan Singapura.

Sumber : JURNAS.COM

No comments: