Wednesday, November 21, 2007

Manuver Kapal Perang Armada Jaya TNI AL ditunda



Surabaya, Manuver 51 kapal perang dan 10.147 prajurit TNI AL yang terlibat latihan perang bersandi "Armada Jaya" yang direncanakan dimulai 12 Nopember lalu ditunda hingga Desember mendatang.

"Manuver lapangan dari latihan Armada Jaya tahun ini ditunda karena ada berbagai kegiatan yang perlu kami persiapkan, antara lain Hari Armada, 5 Desember mendatang," kata Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful kepada ANTARA di Surabaya, Selasa.

Latihan Armada Jaya XXVII/2007 dibuka Kasal, waktu itu, Laksamana TNI Slamet Soebijanto, 24 Oktober 2007. Untuk latihan posko dilaksanakan hingga minggu pertama Nopember dan rencananya dilanjutkan dengan manuver lapangan mulai 12 Nopember.

Namun pada 12 Nopember itu secara bersamaan dilaksanakan serah terima jabatan Kasal dari Laksamana Slamet Soebijanto kepada Laksdya TNI Suamrdjono. Akhirnya pimpinan TNI AL memutuskan untuk menunda latihan terbesar TNI AL itu.

"Kebetulan puncak acara Hari Armada atau HUT TNI AL tahun ini rencananya akan digelar besar-besaran. Jadi semua kapal perang yang terlibat Armada Jaya saat ini mempersiapkan diri untuk unjuk kebolehan pada Hari Armada nanti," ujarnya.

Mengenai kepastian kapan untuk pelaksanaan manuver lapangan kapal perang dan pasukan, Kadispen Koarmatim belum bisa memastikan apakah langsung setelah 5 Desember atau justru beberapa hari kemudian.

Sesuai rencana, selain melibatkan empat Sukhoi TNI AU, latihan itu juga melibatkan lima pesawat Casa, dua Nomad, lima helikopter, 18 sekoci, empat hovercraft, 32 tank amphibi, 25 truck serta berbagai senjata strategis lain yang dimiliki TNI AL.

Pada latihan itu berbagai senjata strategis KRI, seperti rudal exocet MM-38, rudal strela, meriam 120 mm, 57 mm, 40 mm, torpedo sut, bom laut, senjata RBU, dan senjata multi grad 40 laras dan senjata howitzer 120 Marinir akan diujicoba.

Latihan terbesar yang dipimpin Pangarmatim Laksda TNI Adi Prabawa sebagai Direktur Latihan (Dirlat) akan dilaksanakan di Pantai Kaimana dan Pantai Irwa di Papua dengan pendaratan ribuan pasukan Marinir.

Pada latihan tersebut prajurit yang terlibat akan menjalani serial latihan, antara lain anti ranjau, anti kapal selam, anti kapal permukaan, anti serangan udara, bantuan tembakan kapal, terjun tempur, infiltrasi Pasukan Katak dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Skenario latihan diawali dengan Komando Tugas Gabungan melaksanakan operasi amfibi dan operasi penyebaran ranjau diteruskan pendaratan administrasi di wilayah Indonesia timur dalam rangka menegakkan kedaulatan negara kesatuan RI.

Sumber : Antara

No comments: