Thursday, September 06, 2007

Rusia Kucurkan Rp 9,4 Triliun untuk Militer Indonesia



Catatan Moderator :
Kayanya perlu diklarifikasi nih brow sekalian... berita ini gw dapat dari harian Tempo hari ini (6/9).
Menurut Suryo 'perantara' Guritno, RI membeli 16 Sukhoi Su-35, 2 kapal selam bekas, ..... mungkin para Blogger ada yg bisa meng-cross check kebenaran pernyataan ini. Ditunggu tanggapannya.



JAKARTA - Rusia dan Indonesia akan menandatangani nota kerja sama perdagangan senilai US$5 miliar atau Rp 47 triliun pada saat kunjungan pertama Presiden Rusia Vladimir Putin ke Jakarta hari ini.

Putin akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pengusaha sebelum meneruskan perjalanannya ke Australia untuk menghadiri forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

"Presiden (Yudhoyono) akan berbicara mengenai masalah bilateral, terutama mengenai peningkatan kerja sarna ekonomi, perdagangan, dan investasi," kata juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

Kedua kepala negara akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sarna di bidang energi, pertambangan, dan pertahanan. Rusia berjanji akan mengucurkan kredit lunak senilai US$ 1 miliar atau Rp 9,4 triliun kepada Indonesia untuk pembelian peralatan militer dari Kremlin.

Menurut Suryo Guritno, perantara perdagangan peralatan militer Indonesia-Rusia, pembelian itu meliputi 16 pesawat Sukhoi Su-35, 8 Sukhoi Su-27, 8 Sukhoi Su-30, serta helikopter Mi-35 dan Mi-17 yang masing-masing 16 unit.

Pembelian itu juga, "Termasuk sistem pertahanan dan dua kapal selam bekas," tutur Guritno, yang mengetahui perincian perjanjian kedua negara.


Di bidang pertambangan, PT Aneka Tambang dan United Company RusAl bersepakat membangun pabrik aluminium senilai US$ 3 miliar atau Rp 28 triliun di Kalimantan TImur.

Sedangkan perusahaan minyak Indonesia, Pertamina, akan menandatangani naskah kerja sama senilai US$ 1 miliar atau Rp 9,4 triliun dengan LukOil.

"Ya, kami memang akan membuat perjanjian kerja sama," kata Vladimir Simakov, juru bicara LukOil. Simakov tak memerinci lebih jauh isi perjanjian itu, tapi mengatakan bahwa anak perusahaannya, LukOil Overseas, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina pada April lalu untuk pengembangan ladang-Iadang minyak di Rusia, Indonesia, dan negara-negara dunia ketiga.

Rusia, kata Dino, memiliki peran strategis di kancah internasional, seperti ambil bagian dalam kelompok kuartet Timur Tengah yang menangani masalab Palestina dan anggota perundingan enam negara yang menangani soal nuklir Korea Utara. "Jadii banyak kiprah Rusia yang membuat Indonesia harus lebih dekat atau bersinergi dengan Rusia," ujarnya.

Rusia pun berkepentingan dengan Indonesia dan Asia Tenggara. "Rusia ingin mendapat tempat baru di Asia Timur," kata Alexei Voskresensky dari Far East Institute cli Moskow.

| AFP | THE MOSCOW TIMES I SUTARTO, WAHYUOIN FAHMI I IWANK

2 comments:

  1. krjasama dengan rusia memang perlu, tapi jangan sampai suatu kekhawatiran timbul karena adanya pengambil alihan SDA kita oleh mereka. ujung-ujungnya rakyat yang sengsara dan tidak bisa menikmati haknya. hati-hati

    ReplyDelete
  2. kita semua tahu kalau RI ingin melengkapi seluruh alutsistanya dan meremajakan kembali yang sudah tua. tapi barat selalu mengintervensi kebijakan pertahanan kita sehingga jarang yang terjadi kontrak pembelian. masih ingatkah tentang pembelian 12 kapal selam dari rusia? itu saja pangab langsung dicopot dari jabatannya gara2 pemesanan yang kelewat batas dan rumornya akibat desakan dari barat yang menekan RI. setahu saya sih cuma itu.

    ReplyDelete