Pesawat OV-10 Bronco Dua Kali Jatuh di Malang
JAKARTA - Pesawat OV-10 Bronco yang meledak di udara dan jatuh di dekat areal di Bandara Abdurahman Saleh adalah pesawat kedua yang mengalami kecelakaan. Sebelumnya, pesawat tempur jenis yang sama OV-10 Bronco mengalami kecelakaan pada 21 Juli 2005 lalu.
Jika dilihat dari tenggang waktunya, tanggal jatuhnya dua pesawat ini hanya terpaut 2 angka dan bulan yang sama. Sebab pesawat OV-10 Bronco yang meledak di udara dan jatuh di areal Bandara Abdurahman Saleh terjadi pada Senin 23 Juli 2007 hari ini.
Namun pesawat OV-10 Bronco yang terjatuh di Desa Bunut, Kecamatan Pakis, Kabupten Malang pada hari ini langsung ditemukan, sedangkan pesawat OV-10 Bronco yang jatuh dua tahun lalu sempat menghilang.
Setelah menghilang, pesawat OV-10 Bronco ditemukan jatuh menghujam di daerah Bukit Limas, Jabung, Malang, satu hari setelahnya.
Saat menghilang, pencarian pesawat tempur naas itu dilakukan dengan mengerahkan dua helikopter jenis Twin Pac HT3406 dan Heli Colibri HL1205. Selain itu, pencarian juga dibantu dari Skuadron 464 Pasukan Khas (Paskhas) dan dibantu dari unsur-unsur SAR dan kepolisian.
Pesawat OV-10 Bronco yang jatuh di perbukitan itu mengalami kecelakaan latihan Garuda Perkasa ini diawaki dua orang, yakni pilot Mayor Robi dan Lettu (Penerbang) Harcus Aditya. Kedua awak ini pun ikut tewas dalam kecelakaan itu.
Kini pesawat OV-10 Bronco yang jatuh dekat areal di Bandara Abdurahman Saleh, saat kejadian banyak saksi mata yang melihat. Saksi mata malah melihat sebuah parasut keluar dari kokpit pesawat saat meledak di udara.
Sebelum meledak, pesawat OV-10 Bronco sempat berputar dari arah selatan lalu berbelok ke timur.
Saat pesawat jatuh di perkebunan tebu, pesawat milik TNI AU itu meledak sebanyak 2 kali. Seketika itu juga, pesawat penuh dengan kobaran api.
Tak lama berselang, petugas TNI AU langsung mengevakuasi pesawat yang jatuh. Mereka juga langsung mengamankan area. Warga dilarang mendekati lokasi dengan hanya diberi jarak 200 meter. Saat ini, lokasi kejadian masih dijaga ketat oleh aparat TNI AU. (mar/nvt)
No comments:
Post a Comment