Saturday, February 04, 2012

KRI Nanggala-402 Dijadwalkan Tiba 6 Februari



JAKARTA - Kapal selam TNI-AL, KRI Nanggala-402 kini tengah dalam pelayaran kembali ke Tanah Air usai menjalani reparasi total di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. Dijadwlkan kapal akan tiba di pangkalannya di Koarmatim TNI-AL, Surabaya, pada 6 Februari nanti.

KSAL, Laksamana TNI Soeparno, dan sejumlah besar pimpinan TNI-AL beserta pimpinan DPR akan menyambut kehadiran kembali kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu. Kehadirannya menambah kelengkapan kekuatan kapal selam Indonesia, karena sebelumnya kapal selam KRI Cakra-401 telah lebih dahulu diretrofit di galangan yang sama.

Selama perbaikan, kapal telah diperkuat strukturnya, termasuk "kulit" bajanya, sistem navigasi dan persenjataan serta sistem sonarnya. Sistem sonar ini sangat vital, karena berfungsi sebagai mata, telinga dan indra pendeteksi kapal musuh.

KRI Nanggala-402 dikomandani langsung keberangkatannya dari Korea oleh Letnan Kolonel Pelaut Purwanto, dengan melayari perairan Selatan Korea Selatan hingga memasuki perairan Nusantara. Nanggala berada di Korea sejak Desember 2009 dan usai menjalani sea trial pasca perbaikan pada Desember 2011 lalu.

DSME sebelumnya juga sukses meretrofit kembali KRI Cakra-401 pada Mei 2004 hingga 13 Februari 2006. Selama proses perbaikan, tenaga ahli Indonesia juga diberdayakan untuk mengetahui dan menguasai teknologi perbaikan kapal selam dari Korea Selatan.

KRI Nanggala-402 dan KRI Cakra-401, dibuat di galangan kapal Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada 1981 dari tipe U-209/1300. Kapal ini memiliki bobot mati 1.395 ton, berdimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Dengan mesin diesel elektrik mampu melaju dengan kecepatan kurang lebih 25 knot di dalam air, menyelam di kedalaman sekitar 200 meter dari permukaan lut, dan diawaki 35 anak buah kapal termasuk komandannya.

Di kawasan, selain Indonesia, Singapura juga memiliki empat kapal selam bekas Kerajaan Swedia dari kelas Sjoormen (kelas Challenger); diikuti Malaysia yang membeli juga kapal selam baru kelas Scorpene dari Perancis.

Sumber : ANTARANEWS.COM

No comments: